بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْمِ
A. Pengertian dan tata cara shalat Tahajjud
shalat sunat tahajjud atau disebut juga sebagai shalat al-lail adalah shalat sunat yang dilakukan pada malam hari, selepas bangun tidur sehingga sebelum azan subuh.
perkataan tahajjud: tark al-hujud, artinya meninggalkan tidur.
di dalam srah al-Isra :79, Allah SWT berfirman :
وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَّكَ عَسَىٰ أَن يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَّحْمُودًا
perkataan tahajjud: tark al-hujud, artinya meninggalkan tidur.
di dalam srah al-Isra :79, Allah SWT berfirman :
وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَّكَ عَسَىٰ أَن يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَّحْمُودًا
"Dan pada sebagian malam bertahajjudlah dengannya sebagai tambahan bagimu
mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji”.
shalat tahajjud dilaksanakan paling sedikit dua rakaat dan paling banyak tidak terbatas, kemudian di akhiri dengan shalat witir. pada setian dua rakat di selingi dengan salam.
B. Keutamaan Shalat Tahajjud
shalat tahajjud ini besar keutamaannya dan banyak pahalanya.
عَلَيْكُمْ
بِقِيَامِ اللَّيْلِ فَإِنَّهُ دَأْبُ الصَّالِحِيْنَ قَبْلَكُمْ وَهُوَ قُرْبَةٌ
إِلَى رَبِّكُمْ وَمُكَفِّرَةٌ لِلسَّيِّئَاتِ وَمَنْهَاةٌ عَنِ الإِثْم
“Hendaklah kalian melaksanakan qiyamul lail (shalat malam) karena
shalat amalan adalah kebiasaan orang sholih sebelum kalian dan membuat
kalian lebih dekat pada Allah. Shalat malam dapat menghapuskan kesalahan
dan dosa. ” (Lihat Al Irwa' no. 452. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan).
C. Niat Shalat tahajjud
أُصَلِّي
سُنّةَ التَهَجُدِ رَكْعَتَيْنِ ِللَهِ تَعَاليَ
Artinya: Aku niat shalat sunnah tahajjud dua raka'at karena Allah ta'ala.
D. Doa shalat tahajjud
Artinya:
D. Doa shalat tahajjud
اَللّهُمَّ
لَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ نُوْرُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ
الْحَمْدُ أَنْتَ قَيِّمُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ
الْحَمْدُ أَنْتَ رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ
الْحَمْدُ لَكَ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ
الْحَمْدُ أَنْتَ مَلِكُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ، وَلَكَ الْحَمْدُ، أَنْتَ
الْحَقُّ، وَوَعْدُكَ الْحَقُّ، وَقَوْلُكَ الْحَقُّ، وَلِقَاؤُكَ الْحَقُّ،
وَالْجَنَّةُ حَقٌّ، وَالنَّارُ حَقٌّ، وَالنَّبِيُّوْنَ حَقٌّ، وَمُحَمَّدٌ
حَقٌّ، وَالسَّاعَةُ حَقٌّ، اَللّهُمَّ لَكَ أَسْلَمْتُ، وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ،
وَبِكَ آمَنْتُ، وَإِلَيْكَ أَنَبْتُ، وَبِكَ خَاصَمْتُ، وَإِلَيْكَ حَاكَمْتُ.
فَاغْفِرْ لِيْ مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ، وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ،
أَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَأَنْتَ الْمُؤَخِّرُ، لاَ إِلٰهَ إِلاَّ أَنْتَ، أَنْتَ إِلٰهِيْ لاَ إِلٰهَ إِلاَّ أَنْتَ
Artinya:
“Ya, Allah! Bagi-Mu segala puji, Engkau cahaya langit
dan bumi serta seisinya. Bagi-Mu segala puji, Engkau yang mengurusi
langit dan bumi serta seisinya. Bagi-Mu segala puji, Engkau Tuhan yang
menguasai langit dan bumi serta seisinya. Bagi-Mu segala puji dan
bagi-Mu kerajaan langit dan bumi serta seisi-nya. Bagi-Mu segala puji,
Engkau benar, janji-Mu benar, firman-Mu benar, bertemu dengan-Mu benar,
Surga adalah benar (ada), Neraka adalah benar (ada), (terutusnya) para nabi adalah benar, (terutusnya) Muhammad adalah benar (dari-Mu), peristiwa
hari kiamat adalah benar. Ya Allah, kepada-Mu aku pasrah, kepada-Mu aku
bertawakal, kepada-Mu aku beriman, kepada-Mu aku kembali (bertaubat),
dengan pertolongan-Mu aku berdebat (kepada orang-orang kafir), kepada-Mu
(dan dengan ajaran-Mu) aku menjatuhkan hukum. Oleh karena itu,
ampunilah dosaku yang telah lalu dan yang akan datang. Engkaulah yang
mendahulukan dan mengakhirkan, tiada Tuhan yang hak disembah kecuali
Engkau, Engkau adalah Tuhanku, tidak ada Tuhan yang hak disembah kecuali
Engkau”.